Sejarah Hari Pemantauan Air Sejagat
Setiap 18 September, dunia memperingati Hari Pemantauan Air Sejagat (World Water Monitoring Day). Peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan nyata bagi masyarakat untuk ikut serta menjaga kualitas air yang menjadi kebutuhan vital sehari-hari.
Awal mula peringatan ini berangkat dari Amerika pada tahun 2003, digagas oleh Americas Clean Water Foundation (ACWF). Tujuannya jelas: meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya air bersih untuk kehidupan manusia, hewan, dan ekosistem. Pada 2006, Federasi Wilayah Air (Water Environment Federation) mengadopsi program ini sebagai bagian dari kampanye internasional, melibatkan masyarakat di lebih dari 50 negara.
Tujuan dan Manfaat Hari Pemantauan Air
Peringatan ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk:
-
Memantau kualitas air di sungai, danau, atau sumber air terdekat menggunakan alat sederhana.
-
Menghemat penggunaan air dalam aktivitas sehari-hari.
-
Mengurangi sampah plastik sekali pakai agar air tetap bersih dan bebas polusi.
-
Berpartisipasi dalam kampanye komunitas atau kegiatan sosial terkait pelestarian air.
Selain itu, Hari Pemantauan Air Sejagat juga terkait erat dengan Hari Air Sejagat (World Water Day, 22 Maret) dan Hari Jadi Undang-Undang Air Bersih di Amerika (18 Oktober), menekankan pentingnya koordinasi global untuk menjaga kualitas air.
Cara Merayakan Hari Pemantauan Air Sejagat
Masyarakat bisa merayakan dengan cara sederhana namun berdampak besar:
-
Uji kualitas air di sungai atau danau terdekat.
-
Edukasi teman dan keluarga tentang pentingnya menjaga air bersih.
-
Membagikan informasi di media sosial untuk meningkatkan kesadaran publik.
-
Ikut kampanye komunitas atau aksi bersih-bersih lingkungan.
Melalui langkah-langkah kecil ini, kita membantu menjaga ketersediaan air bersih untuk generasi sekarang dan mendatang.
